SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH

Selasa, 21 Desember 2010

Alga

Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla.
Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri.

Kelompok-kelompok alga

Dalam pustaka-pustaka lama, alga selalu gagal diusahakan masuk dalam satu kelompok, baik yang bersel satu maupun yang bersel banyak. Salah satu contohnya adalah pemisahan alga bersel satu (misalnya Euglena ke dalam Protozoa) dari alga bersel banyak (ke dalam Thallophyta). Belakangan disadari sepenuhnya bahwa pengelompokan sebagai satu klad tidak memungkinkan bagi semua alga, bahkan setelah dipisahkan berdasarkan organisasi selnya, karena sebagian alga bersel satu lebih dekat berkerabat dengan alga bersel banyak tertentu.
Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad Viridiplantae). Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian juga alga pirang (Phaeophycophyta atau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae).

Alga prokariotik

Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria ("bakteri biru-hijau", dulu disebut Cyanophyceae, "alga biru-hijau") Dengan demikian, sebutan "alga" menjadi tidak valid. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya, alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea.

Alga eukariotik

Jenis-jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga eukariotik meliputi filum/divisio berikut ini. Perlu disadari bahwa pengelompokan semua alga eukariotik sebagai Protista dianggap tidak valid lagi karena sebagian alga (misalnya alga hijau dan alga merah) lebih dekat kekerabatannya dengan tumbuhan daripada eukariota bersel satu lainnya.

Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertinea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.

Ciri-ciri

Tubuh pipih dosoventral dan tidak berbuku-buku. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.[2]. Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.[2] Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembab (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita

Struktur dan fungsi tubuh

Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Namun, mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.

Sistem pencernaan

Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi.

Sistem syaraf

Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih:
  • Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang.  Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang. 
  • Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).

Indera

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya.  Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala).  Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia.  Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih.  Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.

Reproduksi

Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafrodit.

Klasifikasi

Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).
  • Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
  • Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma
  • Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.







Senin, 13 Desember 2010

Menu Sehat Sesuai Golongan Darah


  Menu Sehat sesuai Gol Darah A

Setiap jenis makanan mempengaruhi metabolisme dan kandungan darah yang mengalir di dalam tubuh manusia. Karena itu ketidakseimbangan daya tahan tubuh dan gangguan pada darah sering menimbulkan penyakit, seperti kegemukan, gangguan system pencernaan, jantung, kanker dan diabetes.

Menurut riset doket dan ahli kesehatan mengemukakan bahwa perbedaan golongan darah membuat perbedaan jenis makanan yang menguntungkan dan merugikan pada setiap golongan darah. Berikut kita kupas satu persatu makan sehat sesuai dengan golongan darah.


Golongan darah A rentan terhadap penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Makanan yang alami, segar dan organic sangat cocok untuk golongan darah A. Golongan darah ini kurang baik makan daging, karena akan menyimpannya sebagai lemak yang akan menyebabkan obesitas. Susu juga kurang bagus karena golongan darah A memiliki kadar asam lambung yang rendah. Golongan darah A ini paling cocok menjadi vegetarian. Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi dan tidak dikonsumsi oleh golongan darah A.

Makanan dan minuman yang bisa menambah berat badan
Daging, susu, kacang merah, gandum

Makanan dan minuman yang bisa menurunkan berat badan
Sayuran : Minyak sayur, kedelai dan produk olahannya, nanas

Makanan dan minuman yang sesuai dengan golongan darah A
Seafood dan ikan : Semua ikan laut seperti salmon, kakap, mackerel, pickerel, gindara. Semua ikan tawar seperti gurame, gabus, patin, lele

Buah-buahan
Golongan darah A dianjurkan untuk makan buah tiga kali sehari. Hampir semua buah cocok untuk golongan darah ini kecuali mangga, papaya dan jeruk yang dapat mengganggu sistim pencernaan.

Sayur-sayuran
Golongan darah A sangat membutuhkan konsumsi sayur. Sebaiknya sayur dimakan mentah atau disteam untuk mendapat nutrisi terbaik. Adapaun sayur-sayuran yang sangat cocok untuk golongan darah A terdiri: Kedelai dan produk olahanya seperti tahu, susu kedelai dan tauco, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, kacang panjang, daun singkong, dan peterseli. Bawang-bawangan seperti bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay, wortel, labu.

Jenis makanan lain : Tepung beras, minyak zaitun, jahe,tepung roti, mie, kunyit, teh hijau



Makanan dan Minuman yang harus dihindari
Daging-dagingan: Daging babi, daging kambing, daging sapi, daging kerbau, kelinci, bebek

Seafood : telur ikan, udang, kerang-kerangan, gurita, cumi, lobster

Sayur-sayuran: kentang, jinten, cabe merah, kuning dan rawit, kacang merah, acar

Buah-buahan: pisang, melon, jeruk, mangga, kelapa, papaya Minuman : minuman bersoda, susu murni dan susu krim, teh hitam, ice cream Jenis makanan lain: Mentega, keju parmesan, tepung gandum, blue cheese, saus tomat



Menu Sehat Golongan Darah B

Kunci utama diet golongan darah B adalah tidak memakan jagung, kacang, gandum dan biji wijen. Golongan darah B dapat meminum berbagai jenis produk susu, asal tidak berlebihan. Susu tidak membuat kegemukan bagi golongan darah ini, justru membuat metabolisme seimbang.

Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi dan tidak dikonsumsi oleh golongan darah B


Makanan yang bisa menambah berat badan
Untuk menghindari kegemukan sebaiknya golongan darah B menghindari makanan berikut ini:
Jagung, kacang, mie Jepang, gandum dan wijen

Makan dan minuman yang bisa menurunkan berat badan
Sayuran hijau, hati, telur, susu dan segala produknya, teh dengan brown sugar, daging tanpa lemak

Makanan dan minuman yang menguntungkan

Daging tanpa lemak, daging kambing, daging kelinci, daging domba, dan daging rusa

Seafood
Ikan laut, seperti gindara, telur ikan, pickerel, halibut,
Ikan air tawar seperti lele, patin dan ikan gabus

Sayur-sayuran
Minyak zaitun, brokoli, kentang manis, jinten, kacang merah, kembang kol, kecambah, wortel, peterseli

Buah-buahan
Pisang, papaya, anggur, nanas, plum, cranberries

Minuman
Ginseng, teh hijau, susu dan segala produknya

Jenis makan lain
Tepung beras, oatmeal, nasi merah


Makanan yang Harus dihindari
Daging-dagingan, ayam, daging babi, burung puyuh, bebek, angsa

Seafood
Udang, siput, gurita, kerang-kerangan, kura-kura

Sayur-sayuran
Minyak wijen, minyak jagung, mie jepang, tomat, minyak kanola, kacang azuki, labu

Buah-buahan
Kelapa, belimbing, kesemek

Minuman
Minuman beralkohol
Minuman bersoda

Jenis makanan lain
Tempe, tahu, gandum hitam, gelatin, saus tomat, selai kacang, kayu manis, lada hitam


                        Menu Sehat sesuai Gol Darah O








Golongan darah O adalah pemakan daging. Dengan kadar asam lambung yang tinggi, memudahkan golongan darah ini untuk mencerna daging. Namun asam lambung yang tinggi tersebut akan menyebabkan gangguan pencernaan sehingga tidak dianjurkan golongan darah O untuk mengkonsumsi semua jenis produk susu. Disarankan untuk meminum teh hijau secara teratur.


Makanan yang bisa menambah berat badan
Ketan, kol, jagung, kacang merah, kecambah, kembang kol

Makanan yang menurunkan berat badan

Hati, daging merah, garam beryodium, sayur-sayuran hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, katuk, seafood

Makanan yang menguntungkan
Daging-dagingan
Daging sapi, daging domba, daging kerbau, daging kambing, daging rusa

Seafood
Ikan laut seperti salmon, tuna, gindara, mackerel
Ikan air tawar seperti ikan mas, lele, gurame


Sayur-sayuran
Kedelai dan produk olahannya, sayuran hijau, bawang merah, lettuce, lobak, daun bawang, bawang bombay, labu, rumput laut, wortel

Buah-buahan
Buah yang berwarna gelap (ungu, biru, merah tua) sangat cocok bagi golongan darah O, karena buah-buahan tersebut mengandung zat alkalin yang tinggi yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan asam lambung. Hindari jeruk dan strawberry karena memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Buah-buahan yang sebaiknya dikonsumsi oleh golongan darah O:
Plum merah, hitam dan hijau, nanas, anggur, blueberry, blackberry

Makanan dan minuman yang merugikan
Makanan
Gandum dan produk olahannya, jagung dan produk olahannya, kelapa dan produk olahannya, daging babi dan produk olahanya, telur ikan, gurita, cuka, kentang, jamur shitake, vanilla, mayones, kol dan kembang kol

Minuman
Susu dan semua produk olahannya, semua jeni kopi, minuman bersoda, teh hitam











Kamis, 09 Desember 2010

Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

A. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Lumut (Bryophyta) berasal dari bahasa Yunani, bryon yang berarti “tumbuhan lumut”. Lumut merupakan tumbuhan sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah, serta hidup pada daun-daun (epifil). Tumbuhan lumut tidak memiliki akar yang sebenarnya dan melekat pada perantaraan rhizoid (akar semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (tallophyta) dengan tumbuhan berkormus (kormophyta). Lumut memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri).
Ciri-ciri dan karakteristik Lumut
a. Sel penyusun tubuh merupakan dinding sel yang terdiri dari selulosa.
b. Berukuran makroskopik dengan tinggi rata-rata 1-2 cm, dan yang tertinggi berukuran 40 cm.
c. Bentuk lumut yang sering sebenarnya adalah lumut gametofit (lumut yang menghasilkan sel kerlamin/gamet). Ada yang berbentuk lembaran, ada yang seperti tumbuhan kecil, dan memiliki bagian menyerupai batang dan daun serta bagian akar berupa benang (rhizoid).
d. Lumut sporofit (lumut menghasilkan spora) menumpang pada lumut gametofit. Ada yang berbentuk seperti terompet memanjang atau kapsul bertangkai panjang.
e Memiliki kloroplas dengan pigmen hijau untuk fotosintesis.
f. Tidak memiliki jaringan pembuluh angkut sehingga air dan mineral diperoleh dengan cara difusi oleh setiap bagian tubuhnya.
g. Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit – sporofit)
h Reproduksi seksual dan aseksual
   o Secara Seksual : membentuk gamet-gamet pada Anteridium (gametangium jantan)dan Arkegonium   (gametangium betina).
   o Secara Aseksual : membentuk spora yang bersifat haploid.

 










Gb. Struktur tubuh Lumut



METAGENESIS LUMUT





















KLASIFIKASI

      Lumut (Bryophyta) terbagi dalam tiga kelas yaitu:
  1. Lumut Hati (Hepaticopsida)

 Ciri-ciri:
      a.   Tubuh berupa talus yang terbagi menjadi beberapa lobus seperti   bentuk hati hewan dan memiliki rhizoid.
b.  gametofitnya membentuk anteridium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung. 
c.   Pertumbuhan sporofit terbatas karena tidak memiliki jaringan meristematik.
      d.  Reproduksi aseksualnya dengan tunas, fragmentaasi maupun dengan gema atau kuncup (struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit) dan reproduksi seksualnya dengan oogami.
Contoh Hepaticopsida: Marchantia polymorpha, Porella, Riccia nutans,  Lunularia sp.


  1. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)


    a.  Bentuk tubuh seperti talus, sporofit berupa kapsul memanjang, dan  gametofit berupa talus yang lebar, tipis dengan tepi berlekuk.
    b.   Rhizoid berada pada bagian ventral.
    c.     Selnya hanya mempunyai satu kloroplas.
   Contoh Anthoceratopsida : Anthoceros laevis.









  1. Lumut Daun/Musci (Bryopsida)


      a.   Bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Ada bagian seperti akar (rhizoid), batang, dan daunb.
b.   Reproduksi dengan spora dan membentuk gamet.
    
Contoh Bryopsida: Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aerobrycis longgisima, Sphagnum sp. (Lumut gambut).





MANFAAT TUMBUHAN LUMUT BAGI MANUSIA:
1.                      Marchantia polymorpha, Untuk mengbati penyakit hepatitis.
2.                      Sphagnum sp. Sebagai bahan pembalut, sumber bahan bakar dan sebagai komponen pokok pembentuk tanah gambut di alam yang merupakan gudang penyimpanan CO2



 
B.  TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
       
            Tumbuhan Paku termasuk golongan tumbuhan yang berkormus dan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana, tumbuhann berspora, dan sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Disamping itu tumbuhan paku disebut juga tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
     
      Ciri-ciri dan karakteristik tumbuhan paku:
1.                      Memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari 2 cm seperti tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku di darat yang mencapai tinggi 5 cm.
2.                      Memiliki lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat di sekitar organ reproduksi.
3.                      Sistem transpor bersifat internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem ini sma baiknya seperti pengorganisasian transpor air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi.
4.                      Tumbuhan paku memiliki kormus, bermetagenesis, dan hidup ditempat lembab (bersifat higrofit).

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, daun paku dibedakan:
A.   Bentuk: 
o       Makrofil: daun yang berukuran besar
o       Mikrofil: daun yang berukuran kecil.

      B.     Fungsi:
o       Sporofil: Penghasil spora
o       Tropofil: untuk fotosintesis.




METAGENESIS TUMBUHAN PAKU




















 KLASIFIKASI
                   
Tumbuhan Paku dibagi menjadi empat, yaitu:
1.      Psilophyta (Paku Purba)


  o   Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua generasi.
  o       Pada generasi sporofit, tumbuhan jenis ini memiliki dikotom dan tidak memiliki akar, batng, dan daun.
  o       Mempunya rhizoma yang menyerupai rambut-rambut kecil yang disebut rhizoid
  o       Tidak memiliki jaringan pengangkut.
Contoh: Psilotum sp. (paku purba berdaun kecil) danm Rhynia ( paku purba tak berdaun)


2.      Lycophyta (Paku Kawat)

  
   o       Bersifat tumbuhan tropis dan hidup sebagai epifit dan spesies lain tumbuh di lantai hutan di daerah subtropis.
   o       Menghasilkan spora tunggal (homospor), spora ini dapat hidup selama lebih dari sembilan tahun di dalam tanah.
   o       Lycophyta muda yang haploid tidak melakukan fotosintesis, tetapi bersimbiosis dengan jamur.
  Contoh: Lycopsida sp. dan Selaginella sp.








 


     3. Sphenophyta (Paku Ekor Kuda)


  o       Kebanyakan jenis ini hidup di tempat basah, seperti rawa.
  o       Memiliki daun cil, batang, dan akar sejati.
  o       Bersifat homospor.
  o       Generasi sporofit bersifat mencolok, peristiwa meiosis terjadi pada sporangium dan akan menghasilkan spora haploid.
  o       Gametofitnya berukuran sangat kecilo, tetapi dapat melakukan fotosintesisdan hidup secara bebas.
Contoh: Equisetum debile.

       









      4.      Pterophyta (Paku Sejati)
   o       Banyak terdapat di hutan subtropis maupun daerah tropis
   o       Memiliki daun-daunan yang lebih besar dibanding divisi lainnya, yaitu megafil (sistem percabangan pembuluh) dan mikrofil (daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut).
Contoh: Marsilea crenata, Platycerum bifurcatum, Adiantum cuneatum, Azolla pinnata


                    

 Manfaat tumbuhan paku bagi manusia:
1.      Sebagai tanaman hias
o       Platycerum bifurcatum (paku tanduk rusa)
o       Asplenium nidus (paku sarang burung)
o       Adiantum cuneatum (Suplir)
o       Selaginella wildenowii (paku rane)
2.      Sebagai bahan penghasil obat-obatan, contoh: Asipidium filix-mas dan Lycopodium clavatum.
3.      Sebagai sayuran, Contoh: Marsilea crenata dan Salvinia natans.
4.      Sebagai pupuk hijau, Contoh: Azolla pinnata bersimbiosis dengan Anabaena azollae
5.      Sebagai pelindung tanaman di persemaian, Contoh: Gleichenia linearis
6.      Sebagai tempat untuk menanam anggrek, Contoh: Alsophilla glauca

 


Sabtu, 04 Desember 2010

Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan" sebuah ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak.
Kedua ginjal lama, walaupun sudah tidak banyak berperan tetap berada pada posisinya semula, tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama ini menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah tinggi.


Siapa saja yang dapat menjalani transplantasi ginjal?
Transplantasi ginjal tidak dapat dilakukan untuk semua kasus penyakit ginjal kronik.  Individu dengan kondisi, seperti kanker, infeksi serius, atau penyakit kardiovaskular (pembuluh darah jantung) tidak dianjurkan untuk menerima transplantasi ginjal karena kemungkinan terjadinya kegagalan yang cukup tingg
 
Bagaimana Cara Kerja Transplantasi Ginjal?
Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3 sampai 6 jam. Ginjal baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah (dekat daerah panggul) agar terlindung oleh tulang panggul. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh darah balik (vena) dari ginjal ‘baru’ ini dihubungkan ke arteri dan vena tubuh. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal sehat ini untuk disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kandung kemih agar urin dapat dialirkan keluar. 

Pasca Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal dinyatakan berhasil jika ginjal tersebut dapat bekerja sebagai ‘penyaring darah’ sebagaimana layaknya ginjal sehat sehingga tidak lagi memerlukan tindakan Dialisis (cuci darah).

Mencegah Reaksi Penolakan (Rejeksi) terhadap Ginjal 'Baru'
Karena ginjal ‘baru’ ini bukan merupakan ginjal yang berasal dari tubuh pasien sendiri, maka ada kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk menolak ‘benda asing’ tersebut.
Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan ini, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-rejeksi atau imunosupresan segera sesudah menjalani transplantasi ginjal. Obat-obat imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.

Efek Samping Imunosupresan
Obat imunosupresan dapat membuat sistem imun (daya tahan tubuh terhadap penyakit) menjadi lemah sehingga mudah terkena infeksi. Efek samping lainnya dari imunosupresan: wajah menjadi bulat, berjerawat, atau tumbuh bulu-bulu halus pada wajah, juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Beritahu dokter jika Anda mengalami efek-efek samping seperti ini untuk segera ditangani secara tepat
. Jika hal ini terjadi, maka hal yang perlu dilakukan adalah:
  • Makanlah obat-obatan sesuai anjuran dokter Anda.
  • Periksa ke dokter secara rutin untuk menilai fungsi ginjal baru dan efek/khasiat obat-obat imunosupresan yang Anda gunakan.
sumber: www.sahabatginjal.com